Saturday, September 15, 2018

Impian Itupun Akhirnya Jadi Kenyataan

Punya rumah sendiri adalah impian saya sejak lama. Bahkan sejak membina rumah tangga. Namun, waktu itu kondisinya belum memungkinkan, baik karena faktor financial maupun faktor lainnya.
 




Sejak menikah pada bulan Desember 2004, saya dan istri tinggal di dua tempat berbeda. Kami menginap di dua rumah itu dengan selang waktu sepekan. Sepekan di Rappocini, sepekan di BTP Tamalanrea. Kedua orang tua dan mertua sama menginginkan kami tidak tinggal jauh dari mereka. Hal itu berlangsung kira-kira setahun lamanya, sampai dianugrahi anak pertama kami. Setelah itu, praktis kami lebih banyak tinggal di BTP. 

Tanggal 6 Oktober 2014 kami memberanikan diri membeli sebuah rumah di Tamangapa, Antang, masih wilayah Makassar. Akad yang kami tandatangani pada hari itu menjadi awal kepemilikan kami atas rumah di Kompleks Madani Land Blok C No. 3. Sayangnya, takdir belum menentukan kami tinggal di rumah itu. Istri dan anak-anak saya belum mau tinggal di rumah kami itu. Selain karena masih sepi, sepertinya mereka sudah terlalu nyaman tinggal di BTP. Wajar saja, sekolah mereka dan kantor istri saya sangat jauh dari Madani land. Saya mengalah. 

Empat tahun kemudian, saya agak memaksan keluarga (isti dan anak-anak saya) untuk pindah dari BTP dan menempati rumah di Madani Land. Daya tarik terhadap rumah itu saya tingkatkan. Dengan berbekal pinjaman, kami merenovasi rumah tersebut. Akhirnya, kami membulatkan tekad bersama untuk segera tinggal di rumah itu. Selasa, 4 September 2018 adalah hari pertama kami menginap di rumah yang jadi impian saya sejak dulu. Hari itu serasa sempurna sudah kebebasan atas nama kemandirian itu saya rasakan.

No comments:

Post a Comment